Rabu, 21 Agustus 2013

1. Dampak Dampak Dari Diferenisasi Ras di Dunia


1.    Dampak Dari Diferenisasi Ras di Afrika Selatan
·      Munculnya Politik Apartheid
Pada tahun 1910 Perang Boer kedua berakhir dan Inggris berhasil mempersatukan wilah Afrika Selatan dalam satu Uni Afrika Selatan menjadi republik denagn presidennya Hendrik Verwoed. Verwoed yang berhasil membuat kebijakan untuk memisahkan mayoritas orang kulit putih dan mayoritas kulit hitam justru malah menimbulkan diskriminasi antara keduanya. Sebelum dilaksanakan Politik Apartheid sebenarnya telah lama dilakukan hal-hal yang merupakan gejala Apartheid, antara lain :
a.        Native Land Act (Undang-undang Pertanahan Pribumi) tahun 1913 yang melarang kulit hitam membeli tanah di luar daerah yang sudah disediakan bagi mereka.
b.       Undang-undang Imoraitas tahun 1927 yang melarang terjadinya perkawinan campuran antara kulit putih dengan kulit hitam atau kulit berwarna lainnya.
 
Timbulnya gejala-gejala ras diskriminasi orang-orang Belanda dari kaum kristen Kalvanis yang pertama datang ke Afrika Selatan telah memandang penduduk pribumi kulit hitam dengan pandangan yang rendah. Penduduk pribumi dianggap sebagai bangsa yang biadab, primitif dan dianggap sebagai keturunan putra-putra Ham (anak kedua Nabi Nuh) yang dikutuk oleh Tuhan untuk jadi budak. Pandangan itu yang menyebabkan terjadinya perbudakan atas bangsa kulit hitam oleh penduduk kulit putih. Politik Apartheid dirancang oleh Hendrik Verwoed. Apartheid menurut bahasa resmi Afrika Selatan adalah Aparte Ontwikkeling artinya perkembangan yang terpisah.
Memperhatikan makna dari arti Apartheid itu kedengarannya baik yaitu tiap golongan masyarakat, baik golongan kulit putih maupun golongan kulit hitam harus sama-sama berkembang. Tapi perkembangan itu didasarkan pada tingkatan sosial dalam masyarakat yang pada prakteknya menjurus pada pemisahan warna kulit dan terjadinya penistaan dari kaum penguasa kulit putih terhadap rakyat kulit hitam.
 
2.    Dampak Diferenisasi Ras di Amerika
·      Peningkatan Angka Kejahatan Berbasis Rasial
Dari jumlah kasus yang terkait dengan kejahatan yang berdasarkan rasial dengan perincian; 19 persen akibat diskriminasi agama, 16 persen adalah diskriminasi gender dan 12 persen lainnya terkait dengan diskriminasi etnis.
Bila menengok kondisi etnis kulit hitam di Amerika, dapat dikatakan bahwa sikap rasial terhadap mereka punya sejarah yang cukup panjang.Pada tahun lalu, kinerja petugas kepolisian dan hakim pengadilan daerah dalam kasus sekolah SMU Jana menjadi contoh parahnya kasus rasial masyarakat Amerika.
Kasus Sekolah SMU Jana berawal dari percekcokan yang terjadi antara seorang pelajar kulit putih dan kulit hitam. Pelajar kulit putih itu mengancam lawannya dengan menggantung sebuah tali di pohon yang disimpul bak tali yang dpersiapkan buat pesakitan hukuman mati. Masyarakat kulit hitam tidak dapat menerima penghinaan itu. Ironisnya, petugas polisi dan hakim pengadilan setempat bukannya menyikapi aksi rasial pelajar kulit putih, mereka malah memenjarakan pelajar kulit hitam. Tindakan petugas polisi dan hakim pengadilan tidak dapat diterima begitu saja. Organisasi-organisasi pembela hak-hak sipil geram dan buntutnya adalah unjuk rasa besar-besaran. Demonstrasi massa itu akhirnya menjadi isu nasional Amerika.
 
3.      Dampak Differenisasi Ras di Jerman Pada Masa Hitler
·      Munculnya Paham Anti Semit
Nazisme muncul sebagai akibat dari Perang Dunia I. Pada 11 November 1918 secara mengejutkan bagi pasukan garis depan Jerman, perang tiba-tiba berakhir. Pasukan garis depan tidak merasa dikalahkan dan mereka heran mengapa gencatan senjata terjadi begitu cepat sehingga mereka harus segera meninggalkan posisinya padahal mereka masih berada di wilayah musuh.[5] Mitos yang berkembang di antara para prajurit Jerman yang menyerah ini adalah bahwa mereka telah "ditikam dari belakang." Bahwa pasukan garis depan dan 2 juta rakyat Jerman tewas selama perang telah dikhianati oleh kelompok Marxis dan Yahudi yang telah memunculkan perbedaan pendapat di negara mereka.
Di Jerman, politik terbagi menjadi 2 kutub, Konservatif dan Sosialis; masing-masing kelompok menjadi radikal pada masa krisis. Situasi semakin bertambah buruk dengan munculnya gerakan Republik Soviet München, sebuah upaya untuk menciptakan pemerintahan bergaya Soviet yang dikobarkan oleh kelompok sayap kiri Raterepublik di Munich. Tentara pemerintah diturunkan untuk menumpas pemberontakan tersebut dan pecahlah pertempuran terbuka di jalan-jalan Munich. Lebih dari 500 orang terbunuh. Tentara didukung oleh Freikorps, prajurit bayaran sayap kanan yang dibiayai oleh pemerintah.Freikorps benar-benar menjalankan tugasnya, mereka membantai orang-orang yang mereka anggap sebagai anggota Raterepublik dan berhasil menumpas pemberontakan itu.
Pransangka anti-Semit di kelompok kanan semakin diperkuat oleh kenyataan bahwa pimpinan Raterepublik sebagian besar adalah orang Yahudi, sehingga terkuaklah fakta bahwa Bolshevisme (komunis) dan Yudaisme pada adalah dasarnya sama. Maka sikap untuk anti Yahudi kemudian berkembang luas.
 
4.      Dampak Diferenisasi Ras di Indonesia Pada Masa Orde Lama dan Orde Baru terhadap Etnis Cina
·      Orde Lama
Pada jaman orde lama hubungan antara Indonesia dengan Cina sangat mesra, sampai-sampai tercipta hubungan politik Poros Jakarta-Peking. Pada waktu itu (PKI). Pada tahun 1946 Konsul Jendral Pem. Nasionalis Tiongkok, Chiang Chia Tung (itu waktu belum ada RRT) dengan Bung Karno datang ke Malang dan menyatakan Tiongkok sebagai salah satu 5 negara besar (one of the big five) berdiri dibelakang Republik Indonesia. Orang Tionghoa mendapat sorakan khalayak ramai sebagai kawan seperjuangan. Di stadion Solo olahragawan Tony Wen dengan isterinya (bintang film Tionghoa) menyeruhkan untuk membentuk barisan berani mati (cibaku-tai, kamikaze) melawan Belanda dan sesuai contoh batalyon Nisei generasi ke II Jepang di USA yang ikut dalam perang dunia ke II, di Malang ingin didirikan batalyon Tionghoa berdampingan dengan lain-lain kesatuan bersenjata seperti Laskar Rakyat, Pesindo, Kris (gol. Menado), Trip (pelajar) dsb. Pimpinan Tionghoa kuatir provokasi kolonial dapat menimbulkan bentrokan bersenjata dengan kesatuan Pribumi. Mereka menolak pembentukan batalyon tsb. Orang-orang Tionghoa yang ingin ikut melawan Belanda dianjurkan untuk masing-masing masuk kesatuan-kesatuan Pribumi menurut kecocokan pribadi.
 
·      Orde Baru
Orde lama yang memberi ruang adanya partai Komunis di Indonesia dan orde baru yang membasmi keberadaan Komunis di Indonesia. Bersamaan dengan perubahan politik itu rezim Orde Baru melarang segala sesuatu yang berbau Cina. Segala kegiatan keagamaan, kepercayaan, dan adat-istiadat Cina tidak boleh dilakukan lagi. Hal ini dituangkan ke dalam Instruksi Presiden (Inpres) No.14 tahun 1967. Di samping itu, masyarakat keturunan Cina dicurigai masih memiliki ikatan yang kuat dengan tanah leluhurnya dan rasa nasionalisme mereka terhadap Negara Indonesia diragukan. Akibatnya, keluarlah kebijakan yang sangat diskriminatif terhadap masyarakat keturunan Cina baik dalam bidang politik maupun sosial budaya.
Misalnya semua sekolah Tionghoa dilarang di Indonesia. Sejak saat itu semua anak Tionghoa Indonesia harus menerima pendidikan seperti anak orang Indonesia yang lain secara nasional. Bahkan pada jaman orde baru tersebut ada larangan menggunakan istilah atau nama Tionghoa untuk toko atau perusahaan, bahasa Tionghoa sama sekali dilarang untuk diajarkan dalam bentuk formal atau informal. Dampak dari kebijakan orde baru ini selama 30 tahun masyarakat Tionghoa Indonesia tidak dapat menikmati kebudayaan  mereka sendiri. Kesenian barongsai secara terbuka, perayaan hari raya Imlek, dan pemakaian Bahasa Mandarin dilarang, meski kemudian hal ini diperjuangkan oleh komunitas Tionghoa Indonesia terutama dari komunitas pengobatan Tionghoa tradisional karena pelarangan sama sekali akan berdampak pada resep obat yang mereka buat yang hanya bisa ditulis dengan bahasa Mandarin.
 
5.      Dampak Diferenisasi Ras di Australia
·      Pemerintah Australia juga memperlakukan suku Aborigin dengan sangat buruk. Kebebasan orang-orang Aborigin untuk bersosialisasi sangat dibatasi dan hak-haknya tidak diakui.
·      Di Tasmania, konflik antara pemukim dari Eropa dengan suku Aborigin kian memanas, sehingga pemerintah kolonialis menyatakan pembantaian terhadap orang-orang Aborigin. Mereka dibunuh dengan membabi buta tanpa pandang bulu, baik menggunakan senjata-senjata tajam maupun dengan menularkan berbagai penyakit baru yang dibawa bangsa kolonialis dari Eropa, seperti: influenza, cacar, campak, batuk rejan dan raja singa.
·      Hingga sekitar tahun 1915, gubernur dan pemerintah federal Australia berusaha untuk mengucilkan orang-orang Aborigin yang masih tersisa dan menghilangkan kebudayaan asli Aborigin dengan embel-embel program asimilasi, yaitu dengan mengawinkan orang-orang Aborigin dengan penduduk berkulit putih. Mereka terancam untuk dibunuh jika tidak mau ikut berpartisipasi dalam program tersebut.
 

1 komentar:

  1. YouTube - YouTube Live - Videosl
    YouTube Live - Videosl.cc. Live Videosl.com has been offering live youtube mp3 video clips worrione of videodl celebrities, celebrities and celebrities since 2010. Watch your clips and explore

    BalasHapus